March 6, 2011

wahai pemuda...



Di suatu petang, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang asyik baca Quran… “Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa nak?” tanya sang ayah…..
“aku penat, sangat penatlah … karena aku belajar mati matian untuk mendapat markah bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan meniru…aku mau meniru saja! aku penat… sangat sakit…”
“aku penat .. karena aku juga harus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku penat, sangat penat ayah …”
“Aku susah karena aku harus kumpul duit, sedang temanku bisa terus berbelanja tanpa harus menabung…aku ingin berbelanja terus juga! …”
“aku , sangat penat karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…”
“aku susah, sangat penat karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku sesukanya saja bersikap curang kepada ku…”
“aku siksalah ayah, aku penatlah kena menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis dan kesal.

Lantas si ayah yg cemerlang hanya tersenyum dan mengusap kepala anaknya sambil berkata ” anakku jom ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan si anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat sulit, banyak duri, serangga, lumpur, dan lalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah nak kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat kasutku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak lalang… nahh aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Setelah hamper putus asa akhirnya mereka sampai pada sebuah tasik yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…pemandangan memukau pandangan.
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, mari duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu si anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, jadi sebenarnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang perit tadi, padahal mereka tau ada tasik yg indah di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau faham nak…Alhamdulillah syukurlah”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, perlu kesabaran dalam perjuangan, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati lalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada tasik yang sangat indah,nyaman dan menyegarkan..dihujung denai ini. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… jadilah seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat orang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari tasik ini sekarang. Aku mengerti, terima kasih ayah , aku akan istiqamah dan iltizam saat yang lain terlempar ”. Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Wahai anak anakku; begitulah juga dalam dakwah dan tarbiah ianya menuntut 1000 ksabaran, sejuta penderitaan,pengorbanan dan keperitan kerana syurga allah itu sangat mahal harganya. Takkan ditegakkan hak2 allah tanpa ada hamba2nya yg terpilih yg sentiasa berjuang.

Wahai anak2ku, kemanisan iman hanya milik orang2 yg berjuang. Hari ini kalau kau jatuh tersungkur ada tangan tangan yg menyanbutnya dan mengangkat kembali dan kita terus berjalan dan berlari. Tapi ingatlah ianya tak kekal…kalau hari ini kau tidak belajar utk jadi dirimu sendiri..jadi muslim yg kuat, ingatlah nanti kamu tidak bias selamat utk meredah samudera yg ganas dan melalaikan ini…Dunia ini sudah rosak umat ini sangat tenat…kalau kamu tidak laksanakan dakwah pasti kamu akan didakwahkan kepada kesesatan dan kehancuran….Sekian

Jangan lupa Mukhayam Tarbawi IPT 10,11,12. Serentak dengan ISK bagi yang baru. Video dibawah itu adalah sebahagian module ISK. So ana harap jangan ada yang ketinggalan…hanya setahun sekali.
Sila tonton video ini: http://www.youtube.com/watch?v=0USGhvAru4U&feature=related

12 comments:

Muhammad Ubaidullah said...

SABAR...
Mudah diungkap tp sukar diaplikasikan...

Berjuang itu pahit,,kerana
Syurga itu manis...

Asyraf Alpandi said...

MUHD ASYRAF ALPANDI ;

MANISNYA IMAN... MANISNYA SYURGA..

menuntut kita untuk membayar dengan harga yang sangat mahal..bukanlah satu perkara yg mudah tapi TAK PERNAH MUSTAHIL.....

kerana itulah harga SEBUAH KEIMANAN DAN HARGA SEBUAH SYURGA...

Abuuwais said...

Ana akan komen dan membuat kesimpulan pada hujung minggu ni. Ana tunggu anak2 komen dulu pengajaran dari cerita ini.Apa kaitannya dengan dakwah dan tarbiah. Cuti sekolah nanti akan ada satu lagi lontaran idea, bahan fikrah ini.

Muhammad Hafifi said...

Mujahadah adalah sesuatu yang pahit.. betul kata Ubaidullah.. kerana syugra itu manis.. merasakan yang pahit dahulu sebelum manis adalah sesuatu perkara yang "mesti"..

Bukankah nabi menyatakan akhirat memerlukan jalan yang susah dan pedih..??

satu analogi : Dunia ini ibarat gelanggang bermujahadah.. Kita sini "menanam" dan diakhirat adalah tempat untuk "menuai". Biasanya musim menanam adalah musim yag susah.. menyangkul, membaja, dan bermacam-macam lagi.. apabila menuai baru terasa nikmat dan seronoknya..

Namun sebagai anak muda.. (mungkin kerana lemahnya kami).. kami biasanya ditarik dengan pelbagai perkara yang biasa dilakukan oleh mereka yang lain.. bukan tidak boleh berkorban.. cuma rasa itu terkadang seperti air di muara.. hal keadaannya tenggelam dan timbul.. jika airnya pasang, timbullah kami.. tika airnya surut tenggelamlah kami..

kami "pemuda".. kadang-kadang jika hendak disamakan dengan "pemudi" jauh bezanya.. itulah realiti antara lelaki dan perempuan.. darisegi penciptaannya pun dh berbeza.. apa lagi bila hendak dinilai darisudut mujahadah..

Contohnya kehadiran ke mana-mana destinasi.. terkadang bukan sengaja tidak mahu.. tetapi terhalang dek kerenah kawan-kawan dan juga beberapa mehnah-mehnah yang terkadang menekan..

tetapi INSYAALLAH.. segalanya yang diberikan tidak akan kami lupakan.. itulah kelebihan kami (mungkin).. setiap bait kata yang menusuk jiwa.. luluhan-luluhan tarbiah.. tidak pernah kami lupakan.. DENGAN IZIN ALLAH.. akan tetap bersemadi..

kami PEMUDA, bukan tidak "terpilih".. tetapi sukar untuk "memilih"..

Abuuwais said...

Doakan supaya Allah pilih kita utk masuk dalam golongan yg sedikit. Ana minta maaf banyak2 kerana lemahnya ana sendiri dalam membina rijal2. Doakan moga ana tidak terasa lemah, sengal harapan dan putus asa atas jalan dakwah ini. Terkadang bisikan iblis datang..."lenguhnya jiwa nak cuti,rehat dan serahkan pada orang yg lebih baikk"..takmampunya diri ini...!!!

sabri said...

setuju dengan pendapat ubai...sangt susah nk terapkan sifat SABAR...

terima kasih en. zul kerna bg analogi yang cukp hebat dalam membakar semagt saye....

Anonymous said...

suatu yang sgt senang untuk diungkap,tapi sgt sukar untuk dikecapi..itulah sabar.. Allah telah janjikan sesuatu yang sgt indah disyurga sbg balasan bg orang2 yang bersabar..bukan segala kenikmatan tu reward bg kita, kdg2 kenikmatan tu blh mnjadi punishment kalu kita xbersabar..dlm islam, kdg2 kepayahan dan kesakitan itulah yg menjadi reward utk kita.. kepayahan inilah yg membawa kita utk mencapai suatu yg indah.. wallahu a'lam... wassalam..

azrul said...

=)

nakhoda kapal said...

Mllui pengongsian Yg dberikan, ingin sY kongsikan, bhw kt semua setiap hr akn menanam azam untk berubah ttp stiap hr jg kt akn gagal..
Begitulah manusia lebih-lebih lagi manusia yang beragama islam.. Sebenarnya dimana silap kita sbgai swg Islam??? Yelah, untuk mnjdi malas tu senang, untk mnjd rajin tu yg susah, untk mnjd jahat tu senang, untk mnjdi baik tu susah, untk mnjd islam (atas ic) tu senang, untk mnjadi mukmin tu yg susah..

Begitulah lumrah kehidupan kalau kita tdk mngmbl Islam Yg sYumul itu sbgai pnduan, untk mnjd Yg negatif tu tdk mmrlukan usha sngt pun, dngn duduk diam sahaja pun semua prkara Yg negatif tu boleh trjadi.. Lebih- lbih lagi kita ni ada musuh yang nyata iaitu syaitan dan musuh yang ada dalam diri iaitu nafsu TETAPI jngn lupa semua itu boleh dilawan, boleh dibuang, boleh dicampak jauh2.. Dngn apa ea??? Dengan apa, dengan mujahadah.. Ya, kita semua telah mlkukan mujahadah tetapi renungkanlah, tnyalah pd diri adakah sudah cukup mujahadah yg kita lakukan itu.. untk mnjdi manusia yg betol-betol baik memerlukan mujahadah yg bukan sedikit, istiqomah dan yang paling penting seribu kali bersungguh-sunguh.. So kalau rs mujahadah yg kita lakukan tuu masih sdkt jngn lah nak mengharpkan diri kita nii akan berubah dan setiap hari jugalah kita akn mnnanam azam yg tdk akan tahu bila azam itu akan kita dapat penuhi..

( aYat Yg mdh mcm ni r ea, klu kita ingin jd baik kita lakukan mujahadah, klu kita ingin jd lbh baik kita lakukan lebih mujahadah, klu kita ingin jd betol-betol baik kita mesti lakukan betol-betol mujahadah.........................................)

Kesimpulannya, apabila mujahadah kita dah tahap maksimum bersungguh-sungguh, dengan niat yang ikhlas, insYaAllah kita akan jadi diri kita sendiri, seorang muslim yang sangat hebat yang sangat kuat...

Skali lg, mujahadah tuu perlu bersungguh-sungguh bukan nak tak nak je..

Semua orang mukmin itu adalah islam tetapi bukan semua orang islam itu mukmin.. Jd siapa kita sebenarnya?? ( Sambil menulis sambil muhasabah diri sendiri )

Ya Allah, moga2 kau beri kekuatan kepada kami untuk bermujahadah di jalanMU..

ﻨﺎﻜﺨﺪﺍ ﻜﺎﻔﻞ said...

Mllui pengongsian Yg dberikan, ingin sY kongsikan, bhw kt semua setiap hr akn menanam azam untk berubah ttp stiap hr jg kt akn gagal..
Begitulah manusia lebih-lebih lagi manusia yang beragama islam.. Sebenarnya dimana silap kita sbgai swg Islam??? Yelah, untuk mnjdi malas tu senang, untk mnjd rajin tu yg susah, untk mnjd jahat tu senang, untk mnjdi baik tu susah, untk mnjd islam (atas ic) tu senang, untk mnjadi mukmin tu yg susah..

Begitulah lumrah kehidupan kalau kita tdk mngmbl Islam Yg sYumul itu sbgai pnduan, untk mnjd Yg negatif tu tdk mmrlukan usha sngt pun, dngn duduk diam sahaja pun semua prkara Yg negatif tu boleh trjadi.. Lebih- lbih lagi kita ni ada musuh yang nyata iaitu syaitan dan musuh yang ada dalam diri iaitu nafsu TETAPI jngn lupa semua itu boleh dilawan, boleh dibuang, boleh dicampak jauh2.. Dngn apa ea??? Dengan apa, dengan mujahadah.. Ya, kita semua telah mlkukan mujahadah tetapi renungkanlah, tnyalah pd diri adakah sudah cukup mujahadah yg kita lakukan itu.. untk mnjdi manusia yg betol-betol baik memerlukan mujahadah yg bukan sedikit, istiqomah dan yang paling penting seribu kali bersungguh-sunguh.. So kalau rs mujahadah yg kita lakukan tuu masih sdkt jngn lah nak mengharpkan diri kita nii akan berubah dan setiap hari jugalah kita akn mnnanam azam yg tdk akan tahu bila azam itu akan kita dapat penuhi..

( aYat Yg mdh mcm ni r ea, klu kita ingin jd baik kita lakukan mujahadah, klu kita ingin jd lbh baik kita lakukan lebih mujahadah, klu kita ingin jd betol-betol baik kita mesti lakukan betol-betol mujahadah.........................................)

Kesimpulannya, apabila mujahadah kita dah tahap maksimum bersungguh-sungguh, dengan niat yang ikhlas, insYaAllah kita akan jadi diri kita sendiri, seorang muslim yang sangat hebat yang sangat kuat...

Skali lg, mujahadah tuu perlu bersungguh-sungguh bukan nak tak nak je..

Semua orang mukmin itu adalah islam tetapi bukan semua orang islam itu mukmin.. Jd siapa kita sebenarnya?? ( Sambil menulis sambil muhasabah diri sendiri )

Ya Allah, moga2 kau beri kekuatan kepada kami untuk bermujahadah di jalanMU..

Abuuwais said...

Cantik komen nakhoda kapal. Bukan nakhoda kapal tu namanya ...tapi boleh jadi nakhoda hidup dn kehidupan. Ada hadis kalau tak salah 'yadullah hi ma'al jamaah". maaf komp ini takder jawi. Mkasudnya tangan allah tu bersama jemaah. Maka bersama jemaah tu kerahmatan. bersama jemaah itu mujahadah menjadi mudah. Albanna kata kalau ada rijal 10 orang seperti aku...nescaya aku akan mengoncang dunia. Sooo dimana rijal2 tuu..kalau bukan seperti al banna jadi pengikutnya pun memadai...dimana orangnya?. Dimanakah mereka2 yg sanggup bermujahadah?

Cikgu Nabil said...

suatu kisah yg sangat memberikan motivasi...:)

GENGAMAN WAKTU DAN KETIKA